Friday, May 8, 2009

Everybody is Nobody, That's Why be a Somebody Wanna Be

Dering telepon bersahutan merangkai suatu melodi simfoni memecah hening pagi hari di suatu Senin. Lihatlah betapa hebat multi-tasking para karyawan masa kini, sembari menyelesaikan berbagai report, proposal, bersiap untuk pergi meeting dan ... (silahkan tambahkan sendiri di sini), jemari telunjuk kanan mereka sesekali bermain sembari mata menatap layar yang memvisualisasikan entah itu forum yang katanya terbesar se Indonesia, situs berita, atau yang menjadi demam saat ini yaitu situs jejaring sosial (social networking) salah satunya merupakan host kehormatan dari tulisan saya ini.

Dalam tulisannya di salah satu edisi majalah pria Da Man, Gunawan Mohamad, membahas fenomena abad ini, eksibisionisme dalam situs jejaring sosial, suatu aliran di mana para pengikutnya suka mengekspos dirinya secara berlebihan dalam jejaring sosial untuk menarik perhatian. Teman saya baru saja protes ketika saya katakan ia adalah seorang exhibitionist karena mengupload foto dengan berbagai ekspresi dan pose. Ia membela diri mengatakan itu narsis, apakah benar itu narsis?

Mungkin ada baiknya jika kita terlebih dahulu membaca definisi narsis dan exhibitionist.

http://www.thefreedictionary.com/narcist

1. narcist - someone in love with themselves

Referensi : http://www.thefreedictionary.com/exhibitionist

1. exhibitionist - someone with a compulsive desire to expose the genitals
synonim : flasher

2. exhibitionistexhibitionist
- someone who deliberately behaves in such a way as to attract attention
synonim : show-off

Silahkan ambil kesimpulan sendiri.

Mengapa saya mengambil definisi dalam bahasa Inggris? Ada dua alasan utama yang pertama supaya keren (konon bahasa asing lebih keren daripada bahasa sendiri) yang kedua dan yang utama adalah karena istilah itu merupakan kata serapan jadi lebih baik jika kita menilik dari asalnya.

Tindakan seperti apa yang menjadikan anda termasuk pada kategori ini? Silahkan uji diri anda sendiri:
1. Apakah anda suka mengupload foto anda dan melakukan share ke publik ?
2. Apakah anda suka mengganti status anda beberapa kali dalam sehari ?
3. Apakah anda merasa status anda belum resmi jika anda belum mengganti status menjadi married, in a relationship, dll ?
4. Apakah anda sering curhat di situs jejaring sosial ?
5. Apakah anda sering promosi diri di situs jejaring sosial ?
6. Apakah anda sering mengupdate profile anda ?
7. Apakah anda sedang berpikir untuk mendebat tulisan saya ini (lol) ?
8. ........... ?

Mengapa hal ini bisa terjadi? Mungkin karena haus perhatian, atau dalam kadar kecil adalah keinginan untuk mendefinisikan diri sendiri, menjadi seseorang. Dari masa lampau adalah ketakutan manusia untuk mati dan dilupakan, karena merasa akan benar-benar mati jika terlupakan. Maka anda akan melihat terutama pada budaya masyarakat Timur untuk mengenang nenek moyang karena wangsit mereka yang takut untuk dilupakan, orang-orang berlomba untuk masuk ke dalam sejarah dengan melakukan sesuatu supaya mereka bisa tetap hidup dalam bentuk torehan pena, kenangan dalam suatu manifestasi.

Tidaklah salah jika kita mengutip Macbeth (William Shakespeare) "Life's but a walking shadow, a poor player, that struts and frets his hour upon the stage, and then is heard no more; it is a tale told by an idiot, full of sound and fury, signifying nothing."